loader

Please Wait ...

Elva Nurrul Prastiwi
| Jumat, 17 Des 2021

Putra Minta PPKM Dievaluasi, Supaya Siswa Bisa PTM Januari 2022

Putra Nababan meminta pemerintah mengevaluasi kembali Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang sedang diterapkan.
Putra Minta PPKM Dievaluasi, Supaya Siswa Bisa PTM Januari 2022 Anggota Komisi X DPR Putra Nababan (kiri) bersama Mendikbud Nadiem Makarim saat meninjau sekolah tatap muka di Jakarta Timur. (Foto: Istimewa)

RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi X DPR Putra Nababan meminta pemerintah mengevaluasi kembali Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), yang sedang diterapkan.

Putra berpendapat, evaluasi ini sangat diperlukan karena selama pelaksanaan PPKM, penegakan displin juga diikuti oleh acuhnya masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes).

"Evaluasi harus dilakukan agar anak-anak kita bisa sekolah tatap muka secara penuh pada Januari 2022," kata Putra dalam keterangannya, Kamis (16/12).

"Dari ledakan kasus varian Delta beberapa bulan lalu, kita menyaksikan banyak kerugian yang dialami generasi muda, karena tidak bisa sekolah tatap muka dan kali ini kita tak menginginkan adanya ledakan kasus Covid-19 lagi," lanjutnya.

Putra menuturkan, selama berlangsungnya pembelajaran jarak jauh (PJJ), para siswa-siswi telah banyak kehilangan pengalaman belajar (learning loss).

“Siswa didik dan mahasiswa terlalu banyak kehilangan pengalaman belajar selama PJJ, dan pembelajaran tatap muka menjadi satu-satunya solusi," papar Putra.
 
Untuk mewujudkan hal tersebut, Putra berpendapat, protokol kesehatan (prokes) semestinya telah menjadi gaya hidup masyarakat.

"Prokes harus dijalankan secara disiplin, karena kita sayang anak-anak. Kita sedang memperjuangkan masa depan mereka, agar pendidikan bisa dilakukan di bangku sekolah, dan mahasiswa bisa belajar fisik di kampus," tegas Putra.

Menurutnya, vaksinasi dan prokes ketat berjalan beriringan demi mencegah terpapar Covid-19.

Memasuki musim libur Natal dan Tahun Baru, Putra mengingatkan kembali kepada semua pihak untuk terus menerapkan prokes yang ketat.

Terlebih, Covid-19 varian Omicron telah masuk ke Indonesia. Seperti disampaikan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin.

Kasus Omicron pertama di Tanah Air terjadi di fasilitas karantina RS Wisma Atlet Jakarta.

"Kasus Omicron yang sudah kita konfirmasi satu (kasus) dan lima kasus probable itu terjadi di karantina," ungkap Menkes. 

Sumber: Rakyat Merdeka

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote