loader

Please Wait ...

Elva Nurrul Prastiwi
| Jumat, 27 Mei 2022

Putra: Generasi Muda Harus Berkarakter Pancasilais

"Pancasila sangat relevan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Utamanya dalam nilai-nilai soal gotong royong dan mufakat."
Putra: Generasi Muda Harus Berkarakter Pancasilais Anggota MPR RI fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di rumah aspirasi Putra Nababan, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (26/5). (gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota MPR RI fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengingatkan generasi muda harus mampu menerjemahkan nilai-nilai gotong royong dan musyawarah mufakat yang berbasiskan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, lanjutnya, harus memiliki pondasi karakter kebangsaan yang kuat sehingga tidak akan pernah lari dari akar kebudayaan yang diwariskan para pendiri bangsa ini.

"Pancasila sangat relevan untuk dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam nilai-nilai soal gotong royong dan mufakat," kata Putra dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di rumah aspirasi Putra Nababan, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (26/5).

Menurut Mantan Pemred TV berita itu, orang yang lari dari akarnya biasanya dia adalah orang yang tidak mempunyai pondasi kepribadian yang kuat.

Dengan demikian, Politisi PDI Perjuangan itu menekankan pentingnya generasi muda khususnya di daerah pemilihan (dapil)-nya Jakarta Timur agar sungguh-sungguh memahami nilai-nilai esensial yang terkandung dalam Pancasila.

Sebab, ujarnya, sebagai syarat mutlak dalam mengimplementasikan butir-butir pengamalan Pancasila baik dalam kehidupan di keluarganya hingga lingkungan masyarakat yang lebih luas.

"Kenapa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu penting? Kalau kita tidak memahaminya, bagaimana kita mau berperilaku setiap hari. Bagaimana kita mau menunjukkan karakter kita sebagai anak bangsa dalam kehidupan di sekolah, kampus, sebagai anak di keluarga, dengan tetangga dan sebagainya,” ungkap Putra.

Putra juga meluruskan bagaimana sejak Orde Baru telah terjadi distorsi sejarah Pancasila. 

Ia mencontohkan sejarah mencatat de-Soekarnoisasi yang secara nyata telah menghilangkan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila 1 Juni 1945 yang digagas oleh Presiden RI pertama Ir Soekarno alias Bung Karno.

Sumber: Gesuri.id

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote