loader

Please Wait ...

Ali Imron Hamid
| Minggu, 28 Agst 2022

Jalur Mandiri Harus Dibikin Transparan

"Pertama, jalur mandiri harus dibuat transparan, tersistem dan online."
Jalur Mandiri Harus Dibikin Transparan Rakyat Merdeka, 28 Agustus 2022, halaman 2.

Bagaimana Anda melihat usulan agar penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri di PTN dihapuskan?
Pertama, kita tahu bahwa peraturan pasti ada celahnya, sehingga tidak kaku. Namun, celah ini terlalu longgar di penerimaan jalur mandiri perguruan tinggi negeri. Celah itu karena tidak transparan. Waktu rapat dengan Menteri Pendidikan, Mas Nadiem Makarim, saya mengusulkan ide konkret.

Apa saja itu?
Saya jauh dari jalur mandiri harus ditutup ya. Karena, jalur mandiri diciptakan agar perguruan tinggi juga bisa melakukan seleksi terhadap anak-anak bangsa yang ingin berkuliah, tapi tidak bisa masuk ke jalur-jalur yang sudah disediakan. Kita juga jangan diskriminatif kepada kelompok manapun, seluruh suku, agama. Makanya, saat pertemuan dengan Kemendikbud, saya mengusulkan agar hal tersebut dibuat terang benderang.

Anda tidak setuju jalur mandiri ditutup?
Saya bukan ekstrim membuka atau menutup jalur mandiri. Bukan seperti dari kutub utara ke kutub selatan. Bukan langsung ditutup begitu saja. Itu bukan proses atau bukan pembelajaran.

Lantas, solusi dari Anda seperti apa?
Kita kan diberikan ilmu dan pengetahuan untuk bisa menghadapi masalah-masalah seperti ini. Kemarin sudah saya kasih solusi, dan Mas Menteri menyampaikan terima kasih.
Pertama saya sampaikan, bahwa jalur mandiri harus dibuat transparan, tersistem dan online. Proses rekrutmen, seleksi, pengumumannya, daftar ulang hingga proses pembayarannya harus transparan. Semua harus dicantumkan pada sistem online. Seperti waktu awal kabinet mengusulkan dana BOS langsung dikirim ke Kepala Sekolah, bukan lagi ke Kepala Daerah, dan belanja kebutuhan sekolah secara online.

Usul lainnya apa?
Kedua, saya usulkan agar rektor di PTN membuat pakta integritas, diikuti dekan dan dosen setiap tahunnya, agar saat penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri, tidak melakukan pertemuan fisik dengan calon mahasiswa. Supaya, tidak terjadi praktik suap. Begitu juga kepada orangtua mahasiswanya. Orangtua mahasiswa juga harus ada pakta integritas.
Selanjutnya, Kemendikbud Ristek harus melakukan audit investigasi komperehensif terhadap jalur penerimaan mandiri. Apakah praktik-praktik tersebut sudah dilakukan secara benar atau mungkin banyak penyimpangan. Saya juga minta, harus ada regulasi jumlah maximum body yang dapat diterima PTN pada jalur mandiri setiap angkatan.

Apa tujuannya?
Dengan pembatasan student body akan menghilangkan kelas-kelas gemuk. Jangan sampai dibikin gemuk untuk terima duit. Nah, ini tinggal kita pertanyakan, apakah sudah dilaksanakan atau belum. Tinggal kita evaluasi lagi. Mas Menteri menilai, usulan saya ini detail dan rinci sekali. Jadi, kami memberikan solusi, bukan hanya kritik. Kampus negeri membuka jalur mandiri untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pengembangan.

Pandangan Anda?
Kita jangan munafik. Universitas harus kita bantu. Mereka juga butuh uang. Mereka perlu berkembang, perlu beli alat. Dosen-dosennya juga harus punya penghasilan yang bagus. Jangan kebanyakan mencari di luar kampus. Sehingga, dosen bisa fokus ke minat dan bakat mahasiswa. Ini penting.

Sumber: Rakyat Merdeka, 28 Agustus 2022, halaman 2.

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote