loader

Please Wait ...

Ali Imron Hamid
| Minggu, 29 Jan 2023

Dongkrak Wisman, Putra Desak Ubah Mentalitas Bangsa

Putra: Jangan dikit-dikit takut, bagaimana kalau datang 350.000 orang asing ke negara yang katanya masih pandemi? Bagaimana menanganinya...
Dongkrak Wisman, Putra Desak Ubah Mentalitas Bangsa Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan saat Raker dengan Menparekraf, Rabu (25/1).

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan mengingatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno agar mengubah mentalitas bangsa ini yang suka tarik rem tangan agar jangan sedikit-sedikit takut, melainkan harus berani dan terus maju dalam menerima kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pascapandemi Covid-19 yang selama ini telah menurunkan angka devisa negara dari sektor pariwisata. 

"Jangan dikit-dikit takut, gimana ya kalau datang 350.000 orang asing ke negara yang katanya masih pandemi? Terus kita bagaimana menanganinya, masih ada rasa takut-takut dan lain sebagainya," ujarnya dalam Raker dengan Menparekraf, Rabu (25/1).

Menurut Putra, akibat ketidakpercayaan itulah membuat banyak berita-berita atau narasi yang berkembang yang pada akhirnya membuat banyak orang gentar atau takut untuk datang ke Indonesia. Tentu saja ini sangat disayangkan apalagi sudah menjadi was-was sudah kebiasaan di negara ini.  

"Saya kok yakin ya Indonesia warga negaranya, perangkat pemerintahannya, itu memang juga sama siapnya, cuma masalahnya Mas Menteri dan Mbak Wamen saya ini banyak ngomong sama teman-teman media tolong mentalitas kita ini diubah dari mentalitas yang suka narik rem tangan, dikit-dikit takut, dikit-dikit gimana ya kalau datang 350.000 orang asing ke negara yang katanya masih pandemi ?" ungkapnya lagi.

Putra mencontohkan beberapa bulan terakhir saat dirinya berkesempatan untuk mengunjungi beberapa negara seperti Ekuador dan UK, Putra melihat bahwa kedua negara tersebut betul-betul tidak ada protokol kesehatannya sama sekali dan juga sangat loss bahkan di pesawat tidak pakai masker.

"Itu wisatawan sudah seperti cendol tidak pakai masker sama sekali, paling jauh kemarin ke Ekuador dan sampai ke UK itu betul-betul mereka tidak ada protokolnya sama sekali, di pesawat yang tidak pakai masker, turun dari pesawat sampai pulang, dan alhamdulillah aman-aman saja," jelasnya.

Maka, menurut mantan Pemred berita TV Nasional itu, jika Indonesia mau menangkap ikan yang besar maka harus pula menyiapkan umpan yang besar juga. Untuk itu, Putra menyarankan kepada Menparekraf Sandiaga Uno untuk maju terus, jalan terus dengan berbagai program peningkatan kunjungan wisatawan dan devisa negara dari sektor pariwisata sebab anggaran yang akan disedikan juga akan dapat ditambahkan. 

"Saran saya Mas Menteri bahwa miniml dalam hal ini tadi kalau Mas Menteri bilang katanya ini ada dana di automatic adjustment padahal targetnya ditinggikan, kalau menurut saya jika melihat gayanya dari Pak Bosnya Mas Menteri, maka saya sarankan jalan terus, karena akan ditambahkan itu," tandas Putra.

"Saya yakin jalan terus, jalan saja dulu, jangan ikut bingung, jangan ikut gamang kalau ada yang kurang minta lagi, minta lagi, toh hasilnya juga jelas gitu ya," tambahnya.

Kemudian, Putra juga meningkatkan tugas Menparekraf Sandiaga Uno selanjutnya adalah menjamin warga negara Indonesia itu sehat, bukan sekedar devisa, tapi sehat sebab protokolnya juga sudah hafal.

 

Hk itu, sambung Putra, merupakan cara bagaimana Menparekraf Sandiaga Uno meyakinkan wajah Indonesia ke negara luar bahwa Indonesia siap dan memang sudah siap bahkan jika dibandingkan negara-negara lain.

"Jadi ketika kemarin saya dengar ada yang mau membenturkan komentar saya dengan kementerian terkait penanganan 350.000 turis yang datang, saya bilang sudah benar itu, 37,5 thermal scan, sudah bener saya bilang jalanin aja yang penting thermal scan-nya di bandara nyala gitu loh," ujarnya.

"Jadi jangan kita mentalitasnya tuh tarik rem tangan terus nggak maju-maju, agar tercapai angka target kunjungan wisman 50 juta, jangan dikit-dikit takut atau pendekatannya takut gitu loh khawatir kalau ada apa-apa," jelasnya lirih. 

"Jadi Mas Menteri jalan terus ya saya yakin nanti ditambahkan (anggarannya). Dalam konteks ini setuju saya 37,5 thermal scan. Seperti Mas Menteri bilang, asal alatnya scannya jangan 37,5 ternyata dibacanya 35,5 derajat Celcius, lewat dia," pungkasnya.

Sumber: Gesuri.id

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote