loader

Please Wait ...

Ali Imron Hamid
| Minggu, 19 Mar 2023

PDI Perjuangan Sarankan Partai Lain Pede Usung Kader Sendiri

Menurut Putra, jika kader partai diambil oleh parpol lain, maka akan sulit bagi kader tersebut mengikuti program dari partai yang baru.
PDI Perjuangan Sarankan Partai Lain Pede Usung Kader Sendiri Politisi PDI Perjuangan Putra Nababan di program Dua Arah KOMPAS TV bertema Demi Suara Usung Kader Partai Tetangga, Jumat (17/3/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Salah satu tujuan partai politik adalah mendudukkan kadernya di eksekutif, legislatif, dan atau menjadi pengurus. Sebab, setiap kader partai politik pastinya akan menjalankan program perjuangan dari partai.

Begitu kata politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Putra Nababan di program Dua Arah KOMPAS TV bertema "Demi Suara Usung Kader Partai Tetangga", Jumat (17/3/2023).

Menurut Putra, jika kader partai diambil oleh parpol lain, maka akan sulit bagi kader tersebut mengikuti program dari partai yang baru. 

"Makanya harus percaya diri dalam mencalonkan kader sendiri, percaya diri dengan program partai sendiri," ujar Putra.

Lebih lanjut Putra menjelaskan, pemilihan calon legislatif bukan sekadar urusan elektoral, tetapi juga pendidikan politik bagi masyarakat. Terlebih bagi generasi muda yang menjadi pemilih tertinggi.

Ia juga menegaskan, dalam Pemilu 2024, yang 'dijual' PDI Perjuangan adalah program partai, bukan sekadar figur, karena caleg yang diusung adalah kader partai sendiri.

"Jadi ini bukan soal menang kalah, tapi bagaimana program partai yang dihasilkan dari kongres bisa diperjuangkan bersama kader," ujar Putra. 

Di kesempatan yang sama, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi menjelaskan alasan pihaknya mengusung Ganjar Pranowo merupakan kerja ideologis, dan bukan kerja elektoral. 

Menurut Dedek, dalam mengusung Ganjar, PSI melakukan rembuk rakyat, sehingga publik memilih sendiri calon pemimpinnya, bukan sebatas kepentingan elite hasil konsolidasi di ruang gelap.

Dalam rembuk rakyat tersebut, bukan hanya nama Ganjar yang diusulkan, tetapi juga ada nama Sri Mulyani dan Ridwan Kamil. 

"Tapi kebetulan Pak Ganjar yang menang, dan kami yang sudah melakukan rembuk rakyat bertanggung jawab untuk mengumumkan," ujar Dedek.

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote