loader

Please Wait ...

Elva Nurrul Prastiwi
| Minggu, 18 Apr 2021

Putra: Gotong Royong Bung Karno Tangkal Ideologi Asing

Masyarakat Indonesia harus cerdas dan selalu menjunjung tinggi dan menjalankan nilai luhur Gotong Royong seperti yang diajarkan Bung Karno.
Putra: Gotong Royong Bung Karno Tangkal Ideologi Asing Anggota DPR RI Putra Nababan dalam acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Rumah Aspirasi Putra Nababan Matraman Jakarta Timur, Jumat (16/4). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota DPR RI Putra Nababan memastikan solidaritas kebangsaan yang sangat dinamis yang dinamakan Gotong Royong oleh Presiden Pertama RI Soekarno sanggup membentengi dan menangkal Bangsa ini dari berbagai ancaman masuknya paham ideologi asing.    

Untuk itu, Putra menegaskan masyarakat Indonesia harus cerdas dan selalu menjunjung tinggi dan menjalankan nilai luhur Gotong Royong seperti yang diajarkan Bapak Bangsa Bung Karno. 

Ia menekankan wajib hukumnya sebagai warga negara Indonesia paham betul akan nilai-nilai Pancasila dan mengimplementasikan dalam kehidupannya sehari-hari.

"Implementasi Pancasila sangat penting di kehidupan bermasyarakat dalam rangka membentengi pengaruh dari ideologi asing yang merongrong negeri ini. Salah satu nilai tersebut adalah Gotong Royong sesuai dengan ajaran Bung Karno," ungkap Anggota DPR Komisi X itu dalam acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Rumah Aspirasi Putra Nababan Matraman Jakarta Timur, Jumat (16/4).

Bahkan, lanjut Putra, dasar semua sila Pancasila itu adalah semangat Gotong Royong yang menurut ajaran Bung Karno lebih dinamis daripada kekeluargaan.  

"Keluarga terdekat di lingkungan masyarakat bukanlah saudara kita melainkan tetangga yang berada di lingkungan kita. Tetangga adalah orang pertama yang akan memberikan bantuan saat kita sedang dilanda kesusahan. Inilah nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang masih tetap terjaga sampai saat ini," tutur Mantan Pemimpin Redaksi itu.

Politisi PDI Perjuangan itu juga menambahkan berdasarkan prinsip gotong royong, Bangsa Indonesia telah sepakat berikrar pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai Satu Bangsa, Satu Tanah Air dan Satu Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia.

Sumber: Gesuri.id

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote