loader

Please Wait ...

Elva Nurrul Prastiwi
| Selasa, 25 Mei 2021

Putra: Bekerja Sesuai Minat & Bakat, Tujuan Kampus Merdeka!

Putra menegaskan, kesuksesan sebuah kampus itu adalah ketika para alumninya menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Putra: Bekerja Sesuai Minat & Bakat, Tujuan Kampus Merdeka! Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Putra Nababan.

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan menegaskan, sukses atau tidaknya suatu kampus, bukan ditentukan waktu tunggu para alumni nya dalam mendapatkan pekerjaan. 

Putra mengungkapkan, hal itu dia ungkapkan ketika berkeliling 55 kampus setelah 'pensiun' sebagai Pemimpin Redaksi di Metro TV. Dan hal itu juga telah dia sampaikan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim seminggu setelah dilantik pada 2019. 

Putra menegaskan, kesuksesan sebuah kampus itu adalah ketika para alumninya menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. 

Hal itu dikatakan Putra dalam Webinar bertopik "Tantangan dan Solusi Membentuk Karakter Mahasiswa Melalui Sistem Merdeka Belajar Kampus Merdeka" yang diselenggarakan Universitas Bung Karno (UBK) di Jakarta, Selasa (25/5).

"Seharusnya seluruh mahasiswa setelah lulus dari kuliah di Perguruan Tinggi bukan sekedar mengejar pekerjaan. Sebab bila hanya mengejar pekerjaan, itu berarti cuma sekedar gajian. Yang kita inginkan adalah mahasiswa ketika lulus, bekerja sesuai minat dan bakat nya," tegas Putra 

Dan Mendikbud, lanjut Putra, sepakat dengan hal tersebut. Itu sesuai dengan konsep yang kala itu sedang Mendikbud buat, yang kemudian lahir dengan nama Kampus Merdeka ini.

Politisi PDI Perjuangan itu menerangkan, Kampus Merdeka ini merupakan pertemuan dari dua sisi, yakni Supply Side dan Demand Side.  Supply Side merupakan kalangan kampus. Sedangkan Demand Side adalah dunia industri atau penyedia lapangan kerja. 

"Hal ini penting, sebab selama 25 tahun saya berada di dunia Demand Side, saya banyak mendapati mahasiswa yang bekerja karena memang cuma itulah lapangan kerja yang dia dapatkan. Bukan karena minat dan bakat dia," ujar Putra.

Kampus Merdeka, lanjut Putra, menguntungkan para mahasiswa calon karyawan, serta pihak penyedia kerja. Sebab, penyedia kerja akan melihat minat dan bakat calon karyawan nya, dengan meninjau Kampus Merdeka yang diambil karyawan nya selama kuliah.

"Kalau saya bos, saya bukan bertanya tentang IPK ke calon karyawan saya. IPK itu urusan HRD. Tapi yang saya tanyakan adalah ketika kuliah, dia ambil Kampus Merdeka apa selama 3 semester," ungkap Putra 

Justru, kedepannya menurut Putra, bila mahasiswa tidak mengambil Kampus Merdeka selama 3 semester, dia akan sulit mencari pekerjaan. Sebab, di masa kini, sulit mencari pekerjaan hanya bermodalkan IPK atau magang saja.

"Jadi saat ini, memang begitulah perekrutan pasca adanya Kampus Merdeka. Sebab kita ingin para lulusan kampus fresh graduate itu bertemu dengan minat dan bakat nya dalam dunia pekerjaan," ujar Putra. 

Baca: Putra: Menteri Nadiem Sukses Jalankan Nawacita Jokowi

Putra juga mengungkapkan, hal penting yang ada dalam konsep Kampus Merdeka adalah kemampuan mahasiswa untuk melakukan kolaborasi. Kolaborasi, lanjut Putra, diistilahkan oleh Bung Karno dalam Pidato Lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 sebagai Gotong-royong.

"Gotong royong itu istilah zaman now nya Colab atau kolaborasi. Jadi mahasiswa zaman now ini harus punya semangat kolaborasi lintas prodi atau disiplin ilmu, untuk tujuan tertentu. Kalau tak punya kemampuan kolaborasi, ya Wassalam. Sebab kita tak akan maju," ujar Putra 

Putra pun menekankan kembali agar para mahasiswa memperhatikan  minat dan bakat nya dalam mencari pekerjaan. Sebab hal itu menentukan kesuksesan kedepannya.

"Ingat, bila kamu bekerja sesuai minat dan bakat, maka bukan kamu yang mengejar uang. Tapi uang yang akan mengejar mu," ungkap Putra.

Sumber: Gesuri.id

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote