loader

Please Wait ...

Elva Nurrul Prastiwi
| Senin, 04 Okt 2021

Putra Nababan Kenang Sabam Sirait Sosok Demokratis-Jenaka

Putra Nababan mengenang kepergian mertuanya, Sabam Sirait. Putra Nababan mengenang Sabam Sirait sebagai sosok yang demokratis.
Putra Nababan Kenang Sabam Sirait Sosok Demokratis-Jenaka Menantu Sabam Sirait, Putra Nababan, membawa foto hitam putih Sabam Sirait saat akan menuju Gedung DPR/MPR untuk persemayaman terakhir. Foto: Alvin Cahya Pratama

Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan, mengenang kepergian mertuanya, Sabam Sirait. Putra Nababan mengenang Sabam Sirait sebagai sosok yang demokratis.

"Beliau adalah sosok yang demokratis ya, sosok demokratisnya bukan hanya di luar tapi juga di dalam rumah ya," ungkap Putra kepada wartawan di lokasi persemayaman, gedung Nusantara DPR, Senayan, Jakarta, Minggu (3/10/2021).

Kemudian, Putra juga menceritakan salah satu contoh sikap demokratis dari mertuanya tersebut. Bahkan ketika hendak makan bersama pun, Sabam Sirait membuka voting kepada semua pihak untuk menentukannya.

"Jadi beliau itu betul-betul menyejukkan sosok yang demokratis, sosok yang jenaka ya," kata Putra.

"Bisa menyelesaikan masalah yang rumit sampai masalah yang tidak mungkin diselesaikan dengan cara-cara yang humoris dan juga cair," sambungnya.

Putra juga mengaku sangat kehilangan sosok Sabam Sirait yang bisa mencairkan suasana di rumah. Dia juga berterima kasih kepada seluruh pihak MPR, DPR dan DPD RI atas persemayaman yang dilakukan di gedung Nusantara.

"Kami bersyukur dan berterima kasih atas persemayaman yang bisa dilakukan di gedung wakil rakyat ini atas nama MPR, DPR dan DPD itu adalah tiga lembaga yang pernah beliau menjadi anggotanya dan juga pengalaman beliau menjadi pimpinan MPR dua tahun lalu," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sabam Sirait meninggal dunia pada pukul 22.37 WIB, Rabu (29/9). Sabam Sirait wafat pada usia 83 tahun.

Sabam adalah politikus senior. Dia pernah menjabat Anggota DPR Gotong Royong (DPR-GR) periode 1967-1973. Dia juga menjadi salah satu penandatangan deklarasi pembentukan Partai Demokrasi Indonesia (PDI), tanggal 10 Januari 1973.

Sumber: Detik

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote