loader

Please Wait ...

Elva Nurrul Prastiwi
| Kamis, 10 Des 2020

Pembelajaran Hybrid, Pacu Karakter & Interaksi Sosial

Putra menginisiasi setiap jenjang pendidikan agar mempersiapkan diri dengan tetap menaati protokol kesehatan hingga segala infrastruktur yang menunjang dalam rangka beradaptasi terhadap pelaksanaan sistem pembelajaran hybrid.
Pembelajaran Hybrid, Pacu Karakter & Interaksi Sosial Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan dalam kunjungannya di Universitas MH Thamrin, Jakarta Timur, Rabu (9/12). (Foto: gesuri.id/Elva Nurrul Prastiwi)

Jakarta, Gesuri.id - Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan mengatakan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19 harus disikapi dengan cermat dan penuh kehati-hatian.

Untuk itu, Putra menginisiasi setiap jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi agar mempersiapkan diri dengan tetap menaati protokol kesehatan hingga segala infrastruktur yang menunjang dalam rangka beradaptasi terhadap pelaksanaan sistem pembelajaran hybrid, yaitu pertemuan yang menggabungkan acara tatap muka "langsung" dengan komponen online "virtual".

"Kami dari Komisi X terutama saya telah menyetujui SKB Pak Menteri yang mengijinkan pemerintah daerah dan kampus untuk memutuskan proses belajar mengajar secara fisik, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat," ungkap Putra dalam kunjungannya di Universitas MH Thamrin, Jakarta Timur, Rabu (9/12).

Terkait itu, Putra menjelaskan sistem pembelajaran hybrid yang menggabungkan virtual dengan sistem offline atau tatap muka sangat penting dilakukan agar guru/dosen dapat menilai dan membantu pembangunan karakter dan interaksi sosial. 

Sementara itu, untuk jenjang perguruan tinggi, Putra menegaskan harus memiliki keberanian dan bersiap mulai melaksanakan proses pembelajaran hybrid atau dual-mode learning di tahun 2021. 

Terlebih, katanya, mahasiswa sudah bisa diingatkan untuk melaksanakan protokol kesehatan.

"Kami di DPR itu melaksanakan sistem hybrid, hybrid itu bagaimana? sebagian bertemu fisik, sebagian bertemu online bergantian selama seminggu, kenapa? supaya feelnya dapat, suasana ambyar dari pertemuan itu dapat, kita bisa tatap muka, kita dengar suaranya kita melihat gerak tubuh nya lebih jelas diskusi dengan dosen begitu dan menyimak maksud dari anak-anak mahasiswa seperti apa," jelasnya.

Dengan segala kehati-hatian, lanjut Putra, pihaknya ikut mendukung keputusan pemerintah menyerahkan kepada pemerintah daerah khususnya pemerintah daerah yang wilayahnya masuk dalam zona hijau.

"Saya rasa daerah hijau ini masih banyak yang takut untuk keperluan fisik, padahal tidak ada covid, jadi ikut-ikutan merah semua, kaya gini nggak bagus. Nah sekarang kita memberi kewenangan kepada Pemda untuk melakukannya," tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, Anggota Komisi X itu juga secara simbolis memberikan bantuan beasiswa UKT (Uang Kuliah Tunggal) jalur Aspirasi Masyarakat kepada mahasiswa yang hadir. Dan disaksikan oleh rektor Universitas MH Thamrin serta jajaran pejabat kampus yang hadir.

Sumber: Gesuri.id

QUOTE
quote
quote
quote
quote
quote